Pages

Friday, September 21, 2018

Jelang Pertemuan Komite OPEC, Harga Minyak Menguat

Liputan6.com, New York - Harga minyak menguat usai sempat melemah. Harga tersebut naik jelang pertemuan produsen minyak utama di Aljazair pada akhir pekan.

Sebuah laporan menunjukkan produsen utama dapat meningkatkan produksi lebih banyak untuk menutupi kekurangan yang diharapkan dalam produksi dari Iran secara singkat menekan harga lebih rendah.< /p>

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November menguat 46 sen atau 0,7 persen ke posisi USD 70,78 per barel di New York Mercantile Exchange. Harga minyak ditutup ke posisi USD 71,80. Harga minyak tersebut menguat lebih dari 2,6 persen selama sepekan.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman November bertambah 10 sen atau 0,1 persen ke posisi USD 78,80. Harga minyak menguat 0,9 persen pada pekan ini.

Sebuah komite yang terdiri dari perwakilan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa sekutunya berencana mengadakan pertemuan pada 23 September di Aljazair.

Pada Juni, para produsen sepakat meningkatkan produksi sebesar satu juta barel per hari. Hal ini dalam upaya untuk mendapatkan produksi dari yang disepakati sebelumnya.

Namun, Reuters melaporkan berdasarkan sumber, negara-negara OPEC dan non-OPEC sedang bahas kemungkinan peningkatan produksi tambahan sebesar 500 ribu barel per hari untuk mengimbangi penurunan pasokan dari Iran karena sanksi AS.

"Pembicaraan tentang peningkatkan produksi tambahan adalah kompromi atau setidaknya upaya untuk menenangkan Presiden AS Donald Trump. Namun, hal itu masih tidak akan cukup untuk imbangi kerugian pasokan," ujar Phil Flynn, Analis Price Futures, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Sabtu (22/9/2018).

Kesepakatan kembali pada Juni untuk mengangkat produksi, sebagian sebagai tanggapan terhadap tekanan AS. Harga minyak telah meningkat didorong sebagian oleh keputusan Trump untuk menarik diri dari perjanjian nuklir Iran.

Selain itu, memperbarui sanksi-sanksi terhadap Teheran yang bertujuan batasi ekspor produsen utama. Ekspor Iran turun sekitar 500 ribu barel per hari antara April dan Agustus.

Pada Kamis, harga minyak berjangka alami volatilitas usai Trump mengunggah statusnya menyerukan OPEC untuk mempertahankan harga minyak lebih rendah. Status di akun media sosial Trump itu, ikuti laporan pada pekan ini yang menyebutkan Arab Saudi akan merasa nyaman dengan harga minyak di atas USD 80 per barel dalam waktu dekat.

Let's block ads! (Why?)

via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2xFOMrs
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment