Pages

Friday, September 21, 2018

Tahu Pojok Khas Magelang, Kuliner Legendaris yang Tetap Eksis

Menu utama yang dijajakan adalah kupat tahu. Menu tambahannya berupa aneka gorengan, rempeyek, kerupuk dan aneka minuman seperti es dawet, es cincau dan wedang ronde. Rasa yang istimewa dari perpaduan tahu goreng, ketupat, irisan kobis dan racikan bumu kacang encer warisan turun-temurun ini, dijamin memanjakan lidah penikmat kuliner.

Hidung kita pun dibuat penasaran dengan bau khas dari kacang tanah goreng yang menjadi bumbu utama. Disajikan di atas piring yang lebar, garpu dan sendok berpadu mengawali suapan pertama. Mata yang terbelalak melihat sajiannya hingga hidung kembang kempis mencium aroma yang menggoda. Akhirnya produksi air liur berhasil naik dengan sangat signifikan.

Ketupat yang padat namun lembut dan gurih di lidah, bertemu dengan tahu goreng panas nan banyak, sungguh memanjakan lidah. Irisan kobis dan taburan tauge menjadi penyumbang serat yang menimbulkan bunyi kres-kres di lidah.

Aroma bawang goreng bercampur irisan seledri yang menggoda disiram kuah encer dari kacang dan gula jawa membuat perpaduan yang enak, segar, dan manis. Tingkat kepedasan yang tentu saja bisa kita pesan sesuai permintaan. Sehingga rasa pedas yang merayap di lidah menambah kelezatan masakan ini.

Bakwan yang hangat dan tempe goreng kriuk menjadi teman istimewa yang tak kalah istimewa. Apalagi baru diangkat dari penggorengan. Panas-panas dan lezat langsung merayap di lidah. Suara kerupuk yang renyah, tersiram segarnya kuah manis membuat sajian ini tambah mempesona.

Seporsi tahu pojok kurang lengkap jika belum ditemani segelas es dawet gula jawa. Disajikan dengan gelas besar, perpaduan warna putih, hijau, dan cokelat sungguh menggoda. Santan berpadu dengan cendol, dan tetes gula jawa ditabur dengan pecahan es batu membuat sensasi dingin yang menyegarkan. Gelas yang berembun di luar membuat tampilan es ini tambah menggoda. Segar dan manis rasanya.

Toples kaca kuno yang bening dan antik, membuat warung ini punya ciri khas tersendiri. Di dalamnya terdapat aneka kerupuk dan rambak, rempeyek kacang, legendar, tempe keripik dan juga opak.

Penataan yang mudah dijangkau membuat pengunjung leluasa memilih lauk yang disuka. Foto petinggi negara yang pernah singgah di warung ini juga berjajar memenuhi tembok ruangan. Kalender zaman dahulu kala masih setia menempel ditemboknya. Botol-botol minuman bersoda juga berjajar apik di rak yang tergantung dengan eloknya.

Warung yang selalu ramai ini dipertahankan sesuai bentuk aslinya hingga tak tergilas di makan zaman. Tak kalah dengan resto terkenal zaman sekarang. Sengaja dipertahankan oleh pemilik warung untuk menarik pengunjungnya. Suasana tempo dulu menjadi daya tariknya.

Meski tempatnya yang sempit dan berjubel, warung ini terjaga kebersihannya. Jendela dan meja kursinya bersih dari debu dan makanan yang disediakan pun higienis. Terbukti kita bisa melihat langsung pesanan yang diracik oleh penjualnya. Tak heran meski bertebaran warung yang sejenis di kota ini, warung ini paling banyak dicari meski harganya dipatok lebih tinggi.

Let's block ads! (Why?)

via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2PYHnuV
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment