Penghentian itu juga diamini Juwono Sudarsono, yang saat itu menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Para menteri itu pun mewacanakan hal yang menyangkut sejarah yang masih kontroversialperlu ditinjau ulang. "Jadi jangan dianggap penghentian itu seolah-olah oleh Ibu Mega atau Pak Jokowi, Gus Dur, atau Pak SBY. Ini dihentikan Pak Yunus Yosfiah dan Juwono Sudarsono," tegas politisi PDIP ini. Penghentian itu, lanjut Aria, juga berlaku terhadap film Serangan Umum 1 Maret yang dianggap terlalu menonjolkan peran Soeharto. Padahal, ada peran besar Sri Sultan Hamengkubowono IX yang tidak ditonjolkan. Dilanjutkan Aria Bima, sangat tidak mendidik bila saat ini dibangun persepsi seolah pemerintahan Jokowi berada di balik keputusan penghentian penayangan film G-30S PKI. "Dan dikapitalisasi seolah-olah Pak Jokowi tidak setuju pemutaran film G-30S itu. Ini suatu hal yang dikapitalisasi menjadi isu politik dan itu tidak benar," pungkasnya. Saksikan video pilihan di bawah ini Let's block ads! (Why?) via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2N8ARQ6 |
No comments:
Post a Comment