Liputan6.com, Jakarta Penyebab putus cinta bisa beragam, sehingga imbasnya pada sebagian orang pun beragam. Bila pasangan putus karena tidak mendapat restu orangtua, rasa pedih terasa begitu mendalam. Sampai-sampai tak nafsu makan hingga sulit tidur terjadi pascaputus.
Tak cuma, itu berikut beberapa efek yang terjadi pada tubuh usai putus cinta. Selengkapnya seperti mengutip laman Reader's Digest, Senin (17/9/2018).
1. Respons tubuh: fight atau flight
Fight atau flight merupakan respons tubuh ketika menghadapi ancaman atau serangan yang memengaruhi kelangsungan hidup. Reaksi ini tidak hanya dipicu oleh keadaan fisik, tapi juga trauma emosional atau mental seperti disampaikan psikolog Erika Martinez.
"Sebuah perpisahan akan bisa memicu tubuh bereaksi. Entah itu fight atau flight. Bisa dengan jadi gemetar, konsentrasi memburuk, hingga menggu pikiran. Perpisahan juga bisa membuat seseorang jadi stres, jika berlarut-larut bisa menimbulkan kecemasan kronis. Jika tidak ditangani bisa menyebabkan depresi," kata Martinez.
2. Selera makan berubah dan jadwal tidur kacau
Ciri khas bila ada tekanan mental adalah adanya gejala fisik yang signifikan. Stres jangka pancang membuat tubuh melepaskan hormon kortisol yang kemudian memengaruhi sistem pencernaan. Hal tersebut menyebabkan sistem pencernaan jadi lebih cepat atau lambat yang membuat seseorang jadi lebih nafsu makan atau sebaliknya.
Tak cuma itu, putus cinta juga bisa membuat jadwal tidur jadi berantakan. "Insomnia atau hipersomnia merupakan hal yang biasa terjadi bila seseorang memiliki masalah dalam hubungannya. Hal ini bisa memengaruhi masalah kesehatan lain seperti pusing, energi menurun, motivasi rendah, cemas, stres, dan depresi," kata psikolog klinis, CChristina Hibbert.
Saksikan juga video menarik berikut:
No comments:
Post a Comment