Liputan6.com, Jakarta - Perkumpulan Penyelenggara Angkutan Sewa Khusus (PPASK) meminta kepada pemerintah untuk memiliki rencana yang matang terkait penentuan tarif merakyat untuk aplikasi transportasi online. Pasalnya, pertumbuhan permintaan (demand) untuk kebutuhan transportasi online sehari-hari kian tinggi. "Kita jika ditanya apakah mendukung rencana pemerintah tentu mendukung. Tetapi masalahnya, apakah pemerintah ini punya rencana yang lebih kompetitif, karena transportasi online ini sudah candu bagi masyarakat. Enggak cuma ke kantor, makan aja sekarang delivery," tutur Ketua PPASK Michael Pratama saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (17/9/18). Pihak aplikator swasta jelas memiliki investor besar untuk mensokong kebutuhan para pengemudi online (driver) mereka. Ini yang kemudian, menurut dia, pemerintah perlu mengkaji alokasi insentif yang tepat, menyentuh kepentingan driver online. "Aplikator ini kan punya investor besar. Nah pemerintah ini darimana anggaranya untuk nutupin insentif para drivernya? Harus kompetitif, jadi ini juga perlu dicermati," ujarnya. Michael menambahkan, dari aspek ekonomi, ia berharap roda ekonomi dalam industri transportasi online bisa tumbuh sehat kedepannya. Itu diwakili dengan fungsi aplikator, operator, dan pemerintah yang dapat bersinergi dalam pengambilan keputusan pada regulasi baru nanti. "Ya harapanya bisa sejalan dengan fungsinya masing-masing. Kita sebagai badan hukum dapat membina driver dengan baik, aplikator bisa mengayomi driver. Kita intinya sebagai operator harus menjadi penyambung pemerintah dan aplikator," tutup dia. Let's block ads! (Why?) via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2OsF2rx |
No comments:
Post a Comment