Pages

Sunday, September 23, 2018

Pasca-Revonasi Stadion Tertua Garut Malah Mangkrak, Ada Apa?

Liputan6.com, Garut Proyek renovasi Stadion Jayaraga, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat dipertanyakan masyarakat. Sebab, kondisi stadion tertua di Garut itu justru lebih buruk pasca-renovasi, bahkan tidak bisa digunakan.

"Lihat saja rumpunya saja tua mengering, belum di beberapa titik lapangan malah tumbuh ilalang, katanya rumput sekelas lapangan eropa," ujar Jay, salah seorang penggiat sepak bola Garut, Minggu (23/9/2018).

Menurutnya, anggaran perbaikan markas kandang Persigar (Persatuan Sepakbola Garut) itu cukup besar, mencapai Rp 2 miliar. Anggaran itu menggunakan APBD murni, dengan rincian Rp 1,8 miliar untuk perbaikan rumput dan drainase, sisanya Rp 200 juta untuk konsultan.

Namun dalam pelaksanannya, bak api jauh dari panggannya,  pembangunan terkesan serampangan tanpa perencanaan yang matang. Hal itu bisa dilihat dari posisi drainase yang lebih tinggi dari lapangan, termasuk kondisi rumput yang justru kering kerontang, tanpa bisa digunakan.

"Seharusnya jika mau memperbaiki rumput lapang, ya buat dulu sumber airnya, memang mau meminta rumput dari warga sekitar?" ungkap Jay.

Ia mempertanyakan komitmen pemda, sebab kondisi lapangan justru nampak lebih semrawut tanpa bisa digunakan pasca-perbaikan itu. "Saya saja tidak berani membawa siswa SSB (Sekolah Sepak Bola) ke sini, nanti bisa cedera," kata dia.

Hal yang sama disampaikan Amirudin Latif. Kepala Sekolah SSB Pamong Praja Garut ini mengaku kesal dengan program renovasi lapangan tertua di Garut itu. Awalnya ia sumringah dengan rencana tersebut, namun belakangan justru kesal, akibat rusaknya lapangan stadion.

"Agak mendingan semula masih bisa dipakai, sekarang malah seperti ini," kata Amirudin.

Ia mencontohkan posisi drainase lapangan yang lebih tinggi dari lapangan, beton penutup drainase yang terpasang di seluruh pinggir lapangan itu, justru membahayakan pemain jika terjatuh di lapangan.

"Sudah posisinya lebih tinggi dari lapangan, kan itu keras berbahaya bagi pemain," kata Amirudin menambahkan.

Dengan kondisi itu, ia tidak berharap banyak kepada pemerintah, dan lebih memilih kerja bakti membersihkan lapangan dari rumput ilalang yang mengganggu.

"Mendingan rumput kering, daripada banyak ilalangnya sebab menghambat bola," ujar dia.

Let's block ads! (Why?)

via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2QVx2RN
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment